Selamat Datang di Forsenbooks

TIPS TETAP PRODUKTIF MENULIS MESKI SEDANG PUASA

Menulis selama bulan puasa mungkin terasa menantang karena perubahan pola makan dan energi. Nah, bagaimana caranya agar tetap produktif menulis?


Manfaat Waktu Sahur

  • Bangun Lebih Awal

    Cobalah untuk bangun lebih awal sebelum sahur dan gunakan waktu ini untuk menulis. Pikiran yang segar setelah tidur akan membantu kamu lebih fokus.

  • Tulislah Ide-Ide Singkat

   Gunakan waktu sahur untuk mencatat ide-ide atau membuat outline yang ingin kamu kembangkan.

 

Atur Jadwal Menulis

  • Prioritaskan Menulis Pagi Hari

   Setelah sahur dan salat Subuh adalah waktu yang baik untuk menulis karena energi masih penuh dan gangguan cenderung lebih sedikit.

  • Kurangi Waktu Menulis Saat Siang

   Hindari menulis terlalu lama saat siang hari karena energi cenderung menurun. Gunakan waktu ini untuk aktivitas lain yang lebih ringan.

 

Tetapkan Target Harian

  • Buat target realistis

   Tetapkan target menulis harian yang realistis, misalnya menulis 500 kata per hari selama bulan puasa.

  • Gunakan Alat Bantu

    Manfaatkan aplikasi atau alat bantu yang dapat membuat kamu tetap fokus.

 

Fokus pada Proyek Kecil

  • Pilih Proyek yang Lebih Kecil.

  Jika memungkinkan, fokuslah pada proyek menulis yang lebih kecil, seperti artikel pendek atau cerpen, yang bisa diselesaikan dalam waktu yang lebih singkat.

  • Selesaikan Bagian per Bagian

   Bagilah proyek besar menjadi bagian-bagian kecil dan selesaikan satu per satu untuk menghindari rasa kewalahan.

 

Istirahat dan Hidrasi yang Cukup

  • Ambil Istirahat secara Berkala

  Ambil istirahat singkat setiap 30-45 menit untuk meregangkan tubuh dan menghindari kelelahan.

  • Perhatikan Hidrasi

  Pastikan kamu cukup minum saat sahur dan berbuka untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi, yang penting untuk menjaga konsentrasi saat menulis.

 

Berdoa dan Meditasi

  • Manfaatkan Waktu untuk Berdoa

   Berdoa dapat menjadi sarana untuk menenangkan pikiran  dan mendapatkan inspirasi

  • Lakukan Meditasi Singkat

    Meditasi singkat dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan fokus saat menulis.

 

Semoga membantu agar tetap produktif menulis.



Tanpa Warnamu



Sang perempuan menatap pilu. "Maaf, Lex," katanya dengan suara tertahan. "Aku enggak bisa lanjutin ini. Aku tahu ini tempat kita, tapi . . . aku enggak bisa pura-pura lagi. Perasaanku sudah berubah." 

(Vanya)

***

"Lo harus ikut, Lex. Karya-karya lo selalu mengagumkan. Ini bisa jadi peluang buat buktiin gambar lo layak bersinar di kancah nasional. Bukan cuma diumpetin dari Pak Karjo aja." 

(Lano)

***

"Naira, pertemuan kita begitu singkat dan terbatas. Tapi, kepergianmu terasa jauh lebih berat daripada dengan Vanya dulu. Benarkah kamu sesempurna itu, Nai? Atau, seperti katamu, lebih banyak bagian yang kulukis sendiri?" 

(Alex)


Novel ini bisa dipesan di Tokopedia dan Shopee

Toko Roti Murru


Semalam hujan turun dengan deras disertai angin. Ternyata pohon angsana di samping toko roti Murru tumbang. Baru pagi ini, Murru bisa mengecek toko rotinya.

"Semua hancur dan tak bisa dipakai lagi," Murru tertunduk.

Murru sedih sekali. Usahanya selama satu tahun, hancur seketika. Padahal toko roti itu jadi mata pencaharian. Apa yang harus Murru lakukan?

Ternyata, bukan cuma Murru  yang mengalami kesulitan. Sarang Banu mendadak saja  ditempati Beruang Tua yang sedang sakit parah. Apakah Banu tega mengusir Beruang Tua itu? 

Apakah Banu masih sempat mencari sarang baru padahal musim dingin akan segera datang? 

Atau, berhasilkah Bowa menemukan kembali keluarganya setelah tersesat di hutan rimba?

Baca cerita seru Murru, Banu, Bowa, dan hewan-hewan lainnya dalam kumpulan cerita fabel yang menarik ini.


Buku Toko Roti Murru bisa dipesan di Shopee